pengantar akuntansi


PRINSIP-PRINSIP DAN KONSEP DASAR AKUNTANSI


PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

. I. Pengertian Prinsip Akuntansi 
         Prinsip-prinsip akuntansi adalah konsep dasar atau anggapan dasar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi adalah sebuah acuan yang digunakan oleh para akuntan dalam melakukan kegiatan akuntansi. Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum merupakan suatu urutan atau hirarki ketentuan yang mengatur mengenai perlakuan atau kegiatan akuntansi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pencatatan suatu transaksi

  II.  
Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berlaku secara umum diantaranya:

1.    
Kesatuan akuntansi
            Prinsip ini menganggap bahwa perusahaan adalah suatu kesatuan ekonomi atau entitas yang berdiri sendiri, terpisah dari pribadi pemilik maupun kesatuan ekonomi yang lainnya.
            Hal tersebut memiliki pengertian bahwa kekayaan (aktiva) pribadi pemilik perusahaan tidak boleh dicampur dengan kekayaan (aktiva) perusahaan. Hal ini berlaku juga untuk kewajiban. Kewajiban pribadi pemilik perusahaan harus dipisahkan dari kewajiban perusahaan, sehingga terdapat pemisahan tanggung jawab keuangan.

2.   
Kesinambungan
            Prinsip ini menganggap bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Sehingga memungkinkan suatu aktiva dapat digunakan lebih dari satu tahun. Aktiva-aktiva tersebut dinilai berdasarkan harga perolehannya lalu dibebankan pada periode-periode masa penggunaannya. Misalnya pada awal tahun 2012 perusahaan membeli kendaraan  seharga Rp 120.000.000,00. Karena kendaraan dapat digunakan lebih dari satu tahun, maka kendaraan tersebut dinilai Rp 120.000.000,00 yaitu sebesar harga perolehannya. Sedangkan pengakuan beban atas penggunaannya, ditentukan berdasarkan taksiran usia penggunaan kendaraan tersebut. Sebagai contoh, kendaraan tersebut ditaksir dapat digunakan selama 6 tahun. Maka beban (penyusutan) kendaraan tersebut tiap tahunnya adalah Rp 20.000.000,00.

3.    Periode akuntansi
            Berdasarkan prinsip ini, selama perusahaan menjalankan bisnisnya dibagi menjadi periode-periode. Setiap periode dimulai dari tanggal 1 januari sampai dengan 31 desember.

4.   
Pengukuran dalam nilai uang
            Akuntansi menggunakan uang sebagai alat pengukur nilai aktiva maupun kewajiban perusahaan serta perubahannya. Hal tersebut dikarenakan uang merupakan alat pertukaran universal dalam perekonomian. Dengan prinsip ini memungkinkan diperoleh dasar penafsiran yang sama dari para pemakai informasi akuntansi.

5.   
Harga pertukaran
            Berdasarkan prinsip ini, transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran. Harga pertukaran adalah harga yang ditentukan secara obyektif oleh pihak-pihak yang terkait dengan transaksi dan didukung dengan bukti-bukti yang telah diperiksa keabsahannya.

6.   
Penetapan beban dan penghasilan
            Penetapan beban dan penghasilan tidak hanya didasarkan pada jumlah penerimaan atau pengeluaran uang (kas) saja, tetapi juga harus didasarkan pada waktu penerimaan maupun pengeluaran uang (kas) tersebut.

III.Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Dalam Akuntansi Pemerintahan

     Standar Akuntansi Pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 mengemukakan delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai berikut:
  1. Basis akuntansi;
  2. Prinsip nilai historis;
  3. Prinsip realisasi;
  4. Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
  5. Prinsip periodisitas;
  6. Prinsip konsistensi;
  7. Prinsip pengungkapan lengkap; dan
  8. Prinsip penyajian wajar.


    KONSEP DASAR AKUNTANSI


    I.Pengertian Konsep Dasar Akuntansi
     
         Konsep dasar akuntansi adalah suatu konsep yang berlaku secara umum tentang suatu asumsi, anggapan, pandangan maupun pendapat dalam menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti konsep kesatuan usaha, konsep harga perolehan, konsep kesinambungan, dan sebagainya. Baiklah, untuk lebih jelasnya mari dilanjutkan beberapa contoh konsep dasar akuntansi.

1) Konsep Kesatuan Usaha
Dalam konsep kesatuan usaha ini, perusahaan merupakan suatu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak yang berkepentingan dengan sumber perusahaan. Artinya keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, terpisah dari keuangan karyawan dan terpisah pula dari keuangan pada direksi. Sehingga perusahaan dianggap sebagai satu kesatuan usaha.

2) Konsep Harga Perolehan
Artinya konsep ini adalah setiap transaksi pembelian satu barang harus dicatat sebesar harga perolehan tersebut. Contohnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp. 9.500.000,00 sebelum operasi masih diperlukan biaya pemasangan Rp.400.000,00 maka harga perolehan menjadi Rp. 9.900.000,00 (Rp.9.500.000,00 + Rp. 400.000,00). Sehingga nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh satu unit barang atau jasa dalam pertukaran sampai barang tersebut siap dipakai.

3) Konsep Kesinambungan
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus menerus. Dalam proses usaha itu, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun secara berkala dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan beban, sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan perusahaan.

4) Konsep Pengukuran dengan Uang
Pengukuran dengan nilai uang artinya seluruh informasi utama dalam laporan keuangan itu diukur dengan satuan ukur uang, karena uang sudah umum digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban perusahaan serta perubahannya.

5) Periode Akuntansi
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi berupa laporan keuangan dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya per tahun, triwulan atau semesteran.

6) Penetapan Beban dan Pendapatan
Penetapan beban dan pendapatan perusahaan diakui dalam periode yang bersangkutan, sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasi. Perhitungan laba/rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam suatu periode tertentu.

II.Tipe Dari Konsep Dasar Akuntansi yaitu:

*Going concern ( Kesinambungan)
merupakan salah satu konsep penting akuntansi konvensional. Inti going concern terdapat pada Balance Sheet perusahaan yang harus merefleksikan nilai perusahaan untuk menentukan eksistensi dan masa depannya. Lebih detil lagi, going concern adalah suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke depan, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan financial dan non financial. Kegagalan mempertahankan going concern dapat mengancam setiap perusahaan, terutama diakibatkan oleh manajemen yang buruk, kecurangan ekonomis dan perubahan kondisi ekonomi makro seperti merosotnya nilai tukar mata uang dan meningkatnya inflasi secara tajam akibat tingginya tingkat suku bunga.

*Business Entity
Konsep ini menganggap bahwa Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya atau dengan kata lain dianggap sebagai “unit akuntansi” yang terpisah dari pemiliknya atau dari kesatuan usaha yang lain. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari pemegang saham atau pemilik. Maka transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik dan oleh karenanya maka semua pencataan dan laporan dibuat untuk perusahaan tadi.

*Periode Akuntansi                                                                         
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode yang satu ke periode yang lain dengan volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu di mana dibuat laporan-laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya agar berguna bagi manajemen dan kreditur. Oleh karena itu periode dilakukan alokasi periode-periode untuk transaksi-transaksi yang memengaruhi beberapa periode.
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun.

*Unit Moneter ( Pengukuran dalam Satuan Uang)
 satuan hitung dalam suatu sistem moneter untuk menyatakan nilai uang, seperti rupiah di Indonesia, dolar di Amerika Serikat, dan yen di Jepang (unit of value; monetary unit)

*Historical Cost (Histori Biaya)
 Prinsip ini menghedaki digunakannya harga perolehan dalka mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam transaksi. Wlaupun tedapat kesulitan sampai saat ini prinsip biaya historis masih tetap berlaku karena data biaya historis ini dianggap paling objektif.

*Matching (Prinsip Mempertemukan)
 Yang dimaksud dengan prinip mempertemikan adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena  biaya tersebut. Ini berguan untuk menentukan besar penghasilan bersih setia periode. Kesulitan prinsip ini, contoh : biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan perusahaan. Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu dalam pembebanan biaya

*Konsistensi
 Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, sehingga bila terdapat peebedaan antara sutau pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

*Objektivitas
Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.

*Materialitas
Bahwa akuntansi hanya melaporkan atau berkepentingan dengan informasi keuangan yang dianggap material (penting) dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan.

*Konservatisme
Bahwa dalam keadaan ketidak pastian , akuntasi akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntasi yang didasarkan pada keadaan, harapan kejadian, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan.

*Transparansi
yaitu adanya kejelasan tugas dan kewenangan, dan ketersediaan informasi dalam melaporkan suatu laporan keuangan

*Realisasi
Laporan yang menyajikan realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit \, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.


TERIMA KASIH



Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL UMUM

CONTOH ANEKDOT DAN CERITA LUCU